Gambar Sampul IPS · Bab 5 Perubahan Sosial Budaya
IPS · Bab 5 Perubahan Sosial Budaya
Danang

24/08/2021 14:13:14

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

5959

5959

59

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

1234567890123456789012345678901212

TT

TT

T

ujuan Pujuan P

ujuan Pujuan P

ujuan P

embelajaran

embelajaran

embelajaran

embelajaran

embelajaran

Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang perubahan sosial budaya yang terjadi di

dalam masyarakat. Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan dapat

mendeskripsikan perubahan sosial yang terjai dalam masyarakat sehingga kalian mampu

mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi perubahan sosial dan budaya tersebut.

Setiap kelompok masyarakat selama hidupnya, pasti mengalami perubahan-perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik

dalam arti kurang menyolok, ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas

maupun yang luas, serta ada perubahan-perubahan yang sangat lambat, dan ada juga yang

berjalan dengan cepat.

Perubahan-perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Pada

masyarakat tradisional yang masih memegang kuat adat, perubahan yang terjadi memang

berjalan sangat lambat. Namun, dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan

sangat cepatnya sehingga seolah-olah membingungkan manusia yang menghadapinya.

Sehingga, di dalam kelompok masyarakat di dunia ini kita sering melihat terjadinya

perubahan-perubahan atau suatu keadaan di mana perubahan-perubahan tersebut berjalan

secara konstan. Perubahan-perubahan tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan

tetapi, karena sifatnya yang berantai, maka keadaan tersebut berlangsung terus, walaupun

kadang-kadang diselingi keadaan di mana masyarakat yang bersangkutan mengadakan

reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena oleh proses perubahan tadi.

PERUBAHAN SOSIAL BUDA

PERUBAHAN SOSIAL BUDA

PERUBAHAN SOSIAL BUDA

PERUBAHAN SOSIAL BUDA

PERUBAHAN SOSIAL BUDA

YY

YY

Y

AA

AA

A

BABBAB

BABBAB

BAB

55

55

5

Sumber: Sumber:

Sumber: Sumber:

Sumber: H. Hamardani

Kata KunciKata Kunci

Kata KunciKata Kunci

Kata Kunci

Cultural lag

Perubahan budaya

Revolusi

Konflik

Perubahan sosial

organisasi

Agent of Change

Difusi

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

6060

6060

60

Peta Konsep Perubahan Sosial Budaya

Peta Konsep Perubahan Sosial Budaya

Peta Konsep Perubahan Sosial Budaya

Peta Konsep Perubahan Sosial Budaya

Peta Konsep Perubahan Sosial Budaya

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat secara umum dapat dibagi

menjadi dua, yaitu perubahan sosial yang menyangkut hubungan antaranggota masyarakat,

dan perubahan budaya yang menyangkut perubahan bidang seni, filsafat, dan kebiasaan

hidup.

1.1.

1.1.

1.

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Pengertian Perubahan Sosial Budaya

Masyarakat senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Perubahan dalam masyarakat

yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu diantara

kelompoknya disebut

perubahan sosial

. Menurut Selo Sumardjan, perubahan sosial adalah

semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat,

yang mempengaruhi sistem sosialnya, dan mencakup di dalamnya nilai-nilai dan pola-pola

perilaku di antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.

Unsur-unsur sosial dalam masyarakat yang mengalami perubahan meliputi:

a.

nilai-nilai sosial,

f. lapisan-lap

isan dalam masyarakat,

b.

norma-norma sosial,

g. kekuasaan dan wewenang,

c.

pola-pola perilaku,

h.

interaksi sosial, dan

d.

organisasi,

i. hubungan sosial.

e.

susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan,

Perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan

dalam masyarakat bersangkutan disebut

perubahan kebudayaan

. Perubahan budaya meliputi

perubahan dalam bidang seni, filsafat, dan kebiasaan hidup. Ada tujuh unsur kebudayaan

dalam masyarakat yang dikenal sebagai tujuh unsur yang universal, yaitu:

TERJADINYTERJADINY

TERJADINYTERJADINY

TERJADINY

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

YY

YY

Y

AA

AA

A

AA

AA

A

Mengalami

Wilayah daratan

Terdapat pada

Perubahan sosial

Terdapat pada

Dipengaruhi

Perubahan budaya

Faktor pendorong

dan penghambat

Kehidupan masyarakat

Hubungan

antaranggota

masyarakat

Dipengaruhi

- Bidang seni

- Bidang filsafat

- Kebiasaan hidup

Bertujuan

Mewujudkan kehidupan

masyarakat yang lebih baik

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

6161

6161

61

a.

bahasa,

e. sistem ekonomi dan mata pencaharian,

b.

sistem pengetahuan,

f.

sistem religi, dan

c.

organisasi sosial,

g. kesenian.

d.

sistem peralatan hidup dan teknologi,

Unsur-unsur tersebut bersifat universal, artinya bahwa setiap kelompok masyarakat di

manapun berada, yang masih primitif maupun yang sudah modern, pasti memiliki tujuh

unsur tersebut. Sebagai contoh, pada kelompok masyarakat manusia purba, mereka pasti

memiliki bahasa, meskipun bahasa isyarat, juga pasti terdapat sistem pengetahuan

sesederhana apapun pengetahuan tersebut. Demikian juga mereka pasti memiliki organisasi

sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian, sistem religi,

serta kesenian, meskipun semuanya serba terbatas sesuai dengan kondisi masyarakatnya.

2.2.

2.2.

2.

Sifat Perubahan

Sifat Perubahan

Sifat Perubahan

Sifat Perubahan

Sifat Perubahan

Tahukah kalian bagaimana sifat perubahan? Secara ringkas dapat kita ketahui bahwa

perubahan bersifat sebagai berikut.

a.a.

a.a.

a.

Perubahan merupakan hal yang wajar dan memang harus terjadi

Perubahan merupakan hal yang wajar dan memang harus terjadi

Perubahan merupakan hal yang wajar dan memang harus terjadi

Perubahan merupakan hal yang wajar dan memang harus terjadi

Perubahan merupakan hal yang wajar dan memang harus terjadi

Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, perubahan

merupakan hal wajar dan memang harus terjadi pada setiap kelompok masyarakat.

b.b.

b.b.

b.

Perubahan merupakan gejala yang bersifat umum

Perubahan merupakan gejala yang bersifat umum

Perubahan merupakan gejala yang bersifat umum

Perubahan merupakan gejala yang bersifat umum

Perubahan merupakan gejala yang bersifat umum

Manusia diberi kelebihan akal oleh Tuhan. Melalui akalnya, manusia dapat membuat

sesuatu untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses upaya

pemenuhan kebutuhan itu, manusia senantiana mengalami perubahan. Di manapun

kelompok manusia itu tinggal, pasti akan menghalami perubahan sehingga menjadi gejala

yang bersifat umum.

c.c.

c.c.

c.

Selama masih ada masyarakat mesti akan mengalami perubahan

Selama masih ada masyarakat mesti akan mengalami perubahan

Selama masih ada masyarakat mesti akan mengalami perubahan

Selama masih ada masyarakat mesti akan mengalami perubahan

Selama masih ada masyarakat mesti akan mengalami perubahan

Masyarakat merupakan kumpulan individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah.

Sebagai suatu kumpulan individu yang berbeda-beda sifat dan kemampuannya, masyarakat

akan selalu mengalami perubahan.

d.d.

d.d.

d.

Perubahan ada yang menarik, menyolok, atau hanya biasa-biasa saja

Perubahan ada yang menarik, menyolok, atau hanya biasa-biasa saja

Perubahan ada yang menarik, menyolok, atau hanya biasa-biasa saja

Perubahan ada yang menarik, menyolok, atau hanya biasa-biasa saja

Perubahan ada yang menarik, menyolok, atau hanya biasa-biasa saja

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat kadang ada yang menarik, ada yang menyolok,

atau bahkan kadang ada yang biasa saja. Apabila kalian menyaksikan berita tentang proses

Reformasi di Indonesia, kalian tentau mengetahui bahwa Indonesia saat itu sedang

mengalami perubahan yang menarik dan menyolok.

e.e.

e.e.

e.

Perubahan ada yang pengaruhnya terbatas atau berpengaruh luas

Perubahan ada yang pengaruhnya terbatas atau berpengaruh luas

Perubahan ada yang pengaruhnya terbatas atau berpengaruh luas

Perubahan ada yang pengaruhnya terbatas atau berpengaruh luas

Perubahan ada yang pengaruhnya terbatas atau berpengaruh luas

Perubahan yang terjadi pada masyarakat, kadang memberikan pengaruh yang terbatas

pada kelompok masyarakat tertentu, tetapi kadang memberikan pengaruh yang luas,

mencakup sebagian besar lapisan masyarakat di suatu wilayah atau negara. Sebagai contoh,

proses Reformasi di Indonesia yang diawali pada tahun 1998 memberikan pengaruh yang

besar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, perubahan pada mode pakaian,

misalnya hanya akan berpengaruh bagi kelompok masyarakat yang kalangannya terbatas,

yaitu mereka yang suka dengan perkembangan mode.

f.f.

f.f.

f.

Perubahan ada yang bisa berlangsung lambat dan adapula yang berlangsung cepat

Perubahan ada yang bisa berlangsung lambat dan adapula yang berlangsung cepat

Perubahan ada yang bisa berlangsung lambat dan adapula yang berlangsung cepat

Perubahan ada yang bisa berlangsung lambat dan adapula yang berlangsung cepat

Perubahan ada yang bisa berlangsung lambat dan adapula yang berlangsung cepat

Perubahan yang terjadi pada masyarakat ada yang berlangsung dengan lambat (evolusi),

ada yang berlangsung sangat cepat (revolusi). Proses perubahan ketika terjadi Proklamasi di

Indonesia sehingga Indonesia menjadi negara yang berdaulat berlangsung sangat cepat.

Cobalah kalian hitung berapa jam atau berapa hari proses terjadinya Proklamasi di Indone-

sia, mulai terjadinya kekosongan kekuasaan sampai dibacakannya teks Proklamasi oleh

Soekarno-Hatta.

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

6262

6262

62

g.g.

g.g.

g.

Perubahan ada yang bisa diamati atau sama sekali tidak disadari

Perubahan ada yang bisa diamati atau sama sekali tidak disadari

Perubahan ada yang bisa diamati atau sama sekali tidak disadari

Perubahan ada yang bisa diamati atau sama sekali tidak disadari

Perubahan ada yang bisa diamati atau sama sekali tidak disadari

Perubahan yang terjadi pada masyarakat kadang ada yang bisa diamati, tetapi kadang

ada yang terjadi tanpa disadari. Perubahan fisik yang terjadi pada diri kalian, misalnya

sering tidak kalian sadari. Suara yang berubah, jakun yang mulai kelihatan bagi laki-laki,

sering tidak disadari. Perubahan yang terjadi di pemerintahan akan mudah diamati karena

ada dokumen resminya.

Proses perubahan sosial yang terjadi, dapat diketahui karena ada ciri-ciri tertentu, antara

lain sebagai berikut.

1)

Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya. Setiap masyarakat pasti akan

mengalami perubahan, baik yang terjadi secara lambat atau secara cepat. Jumlah

penduduk, misalnya, dari waktu ke waktu pasti akan mengalami perubahan, baik secara

lambat atau secara cepat.

2)

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti

dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya, karena proses

yang terjadi merupakan suatu mata rantai.

3)

Perubahan-perubahan sosial yang cepat, biasanya mengakibatkan terjadinya

disorganisasi yang sementara sifatnya di dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi

tersebut akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah

dan nilai-nilai lain yang baru.

4)

Perubahan-perubahan yang terjadi, tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau

bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik

yang sangat kuat.

3.3.

3.3.

3.

Beberapa TBeberapa T

Beberapa TBeberapa T

Beberapa T

eori tentang P

eori tentang P

eori tentang P

eori tentang P

eori tentang P

erer

erer

er

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

Ada beberapa teori yang membahas tentang perubahan sosial

budaya. Beberapa ahli yang mengemukakan teori tersebut, di

antaranya sebagai berikut.

a.a.

a.a.

a.

Teori Evolusi

Teori Evolusi

Teori Evolusi

Teori Evolusi

Teori Evolusi

(Evolutionary Theory)

(Evolutionary Theory)

(Evolutionary Theory)

(Evolutionary Theory)

(Evolutionary Theory)

Tokoh yang berpengaruh pada teori ini adalah

Emile Durkheim

dan

Ferdinand Tonnies.

Menurut

Durkheim, perubahan karena

evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat,

terutama yang berhubungan dengan kerja.

Menurut Tonnies,

masyarakat akan berubah dari tipe masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat

dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi

dan impersonal. Perubahan-perubahan tersebut tidak selalu membawa kemajuan, kadang

juga membawa perpecahan dalam masyarakat, individu menjadi terasing, dan lemahnya

ikatan sosial seperti yang terjadi dalam masyarakat perkotaan.

b.b.

b.b.

b.

Teori Konflik

Teori Konflik

Teori Konflik

Teori Konflik

Teori Konflik

(Conflict Theory)

(Conflict Theory)

(Conflict Theory)

(Conflict Theory)

(Conflict Theory)

Tokoh dalam teori ini adalah

Ralf Dahrendorf.

Ralf Dahrendorf.

Ralf Dahrendorf.

Ralf Dahrendorf.

Ralf Dahrendorf.

Menurut Ralf

Dahrendorf, semua perubahan sosial merupakan hasil dari konflik

kelas di masyarakat. Ia yakin bahwa konflik dan pertentangan

selalu ada dalam setiap bagian masyarakat. Menurut teori ini,

konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas

dan kelompok penguasa sehingga akan mengarah pada

perubahan sosial. Teori ini berpedoman pada pemikiran

KarlKarl

KarlKarl

Karl

Marx Marx

Marx Marx

Marx

yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan

sumber yang paling penting dan berpengaruh dalam semua

perubahan sosial.

Gambar 5.1

Gambar 5.1

Gambar 5.1

Gambar 5.1

Gambar 5.1 Emile Durkheim

Sumber: http//id.wikipedia.org

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2

Gambar 5.2 Karl Max

Sumber: http//id.wikipedia.org

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

6363

6363

63

c.c.

c.c.

c.

Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis

Teori Fungsionalis

(Functionalist Theory)

(Functionalist Theory)

(Functionalist Theory)

(Functionalist Theory)

(Functionalist Theory)

Teori fungsionalis berusaha melacak penyebab perubahan sosial sampai ketidakpuasan

masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi mempengaruhi mereka. Konsep

kejutan budaya (cultural lag) dari

William Ogburn

William Ogburn

William Ogburn

William Ogburn

William Ogburn

berusaha menjelaskan perubahan sosial

dalam kerangka fungsionalis ini. Menurutnya, meskipun unsur-unsur masyarakat saling

berhubungan satu sama lain, beberapa unsur lainnya tidak secepat itu sehingga tertinggal

di belakang. Ketertinggalan itu menjadikan kesenjangan sosial dan budaya antara unsur-

unsur yang berubah sangat cepat dan unsur-unsur yang berubah lambat. Kesenjangan ini

akan menyebabkan adanya kejutan sosial dan budaya pada masyarakat.

OgburnOgburn

OgburnOgburn

Ogburn

menyebutkan perubahan teknologi biasanya lebih cepat daripada perubahan

budaya nonmaterial seperti kepercayaan, norma, nilai-nilai yang mengatur masyarakat

sehari-hari. Oleh karena itu, dia berpendapat bahwa perubahan teknologi seringkali

menghasilkan kejutan budaya yang pada gilirannya akan memunculkan pola-pola perilaku

yang baru, meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai tradisional.

d.d.

d.d.

d.

Teori Siklis

Teori Siklis

Teori Siklis

Teori Siklis

Teori Siklis

(Cyclical Theory)

(Cyclical Theory)

(Cyclical Theory)

(Cyclical Theory)

(Cyclical Theory)

Teori ini mempunyai perspektif (sudut pandang) yang menarik dalam melihat perubahan

sosial. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya

oleh siapa pun, bahkan orang-orang ahli sekalipun. Dalam setiap masyarakat terdapat siklus

yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban

(budaya) tidak dapat dielakkan, dan tidak selamanya perubahan sosial membawa kebaikan.

Oswald Spengler

Oswald Spengler

Oswald Spengler

Oswald Spengler

Oswald Spengler

mengemukakan teorinya bahwa setiap masyarakat berkembang

melalui empat tahap perkembangan seperti pertumbuhan manusia, yaitu: masa kanak-kanak,

remaja, dewasa, dan tua. Ia merasa bahwa masyarakat barat telah mencapai ‘masa

kejayaannya’ pada masa dewasa, yaitu selama zaman pencerahan (renaissance) abad ke-

18. Sejak saat itu tidak terelakkan lagi peradaban Barat mulai mengalami kemunduran menuju

ke masa ‘tua’. Tidak ada yang dapat menghentikan proses ini. Seperti yang terjadi pada

peradaban Babilonia, Mesir, Yunani, dan Romawi yang terus mengalami kemunduran hingga

akhirnya runtuh.

Arnold Toynbee,

Arnold Toynbee,

Arnold Toynbee,

Arnold Toynbee,

Arnold Toynbee,

sejarawan Inggris, menambahkan bahwa kebangkitan dan

kemunduran suatu peradaban bisa dijelaskan melalui konsep-konsep masyarakat yang saling

berhubungan satu sama lain, yaitu tantangan dan tanggapan (challenge and response). Dia

mengamati bagaimana tiap-tiap masyarakat menghadapi tantangan-tantangan alam dan

sosial dari lingkungannya. Jika suatu masyarakat mampu merespon dan menyesuaikan diri

dengan tantangan-tantangan tersebut, maka masyarakat itu akan bertahan dan berkembang.

Sebaliknya, jika tidak maka akan mengalami kemunduran dan akhirnya punah. Menurut

Toynbee, jika satu tantangan sudah bisa diatasi akan muncul tantangan baru lainnya yang

harus dihadapi masyarakat dalam bentuk interaksi timbal balik dengan lingkungannya.

4.4.

4.4.

4.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat sangat beragam. Secara

umum, bentuk-bentuk perubahan sosial budaya dapat dibedakan sebagai berikut.

a.a.

a.a.

a.

Berdasarkan Kecepatan Perubahan

Berdasarkan Kecepatan Perubahan

Berdasarkan Kecepatan Perubahan

Berdasarkan Kecepatan Perubahan

Berdasarkan Kecepatan Perubahan

1)1)

1)1)

1)

EvolusiEvolusi

EvolusiEvolusi

Evolusi

Evolusi adalah perubahan yang sangat lambat. Evolusi memerlukan waktu yang lama,

di mana terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti dengan

lambat. Pada evolusi, perubahan-perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana

ataupun suatu kehendak tertentu.

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

6464

6464

64

Perubahan-perubahan tersebut terjadi oleh karena usaha-usaha masyarakat untuk

menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru,

yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-perubahan

tersebut, tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di dalam sejarah masyarakat

yang bersangkutan.

2)2)

2)2)

2)

RevolusiRevolusi

RevolusiRevolusi

Revolusi

Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat. Revolusi bersifat radikal dengan

menghancurkan seluruh tatanan lama untuk digantikan dengan tatanan baru. Di dalam

prosesnya. revolusi seringkali disertai dengan kekerasan serta jumlah korban yang besar.

Sejarah modern mencatat dan mengambil rujukan revolusi mula-mula pada Revolusi

Perancis, kemudian Revolusi Amerika. Namun, Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah

pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan nasional, ketimbang sebuah revolusi

masyarakat yang bersifat domestik seperti pada Revolusi Perancis. Begitu juga dengan revolusi

pada kasus perang kemerdekaan Vietnam dan Indonesia. Secara sosiologis, agar suatu

revolusi dapat terjadi, harus dipenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain seperti berikut.

a)

Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Masyarakat harus

memiliki perasaan tidak puas terhadap keadaan yang ada, dan tumbuh keinginan untuk

meraih perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.

b)

Harus ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin

masyarakat tersebut.

c)

Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat, kemudian

merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas itu untuk dijadikan program dan arah

bagi geraknya masyarakat.

d)

Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat, artinya

tujuan tersebut sifatnya konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu,

diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya, perumusan sesuatu ideologi

tertentu.

e)

Harus ada “momentum” untuk melaksanakan revolusi, yaitu waktu yang tepat untuk

memulai gerakan revolusi. Apabila “momentum” yang dipilih keliru, maka revolusi

dapat gagal.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan contoh

suatu revolusi yang “momentum”nya sangat tepat. Pada waktu itu, perasaan tidak puas di

kalangan bangsa Indonesia telah mencapai puncaknya dan ada pemimpin-pemimpin yang

mampu menampung keinginan-keinginan masyarakat sekaligus merumuskan tujuannya.

Pada saat itu bertepatan dengan kekalahan Jepang melawan Sekutu.

b.b.

b.b.

b.

Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh yang Ditimbulkan

Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh yang Ditimbulkan

Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh yang Ditimbulkan

Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh yang Ditimbulkan

Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh yang Ditimbulkan

1)

Perubahan yang Kecil Pengaruhnya

Perubahan ini berkaitan dengan

perubahan pada

unsur-unsur struktur sosial yang

tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Suatu

perubahan dalam mode pakaian, misalnya, tak akan membawa pengaruh yang berarti bagi

masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan perubahan dalam lembaga-

lembaga kemasyarakatannya.

2)

Perubahan-Perubahan yang Besar pengaruhnya

Perubahan ini membawa pengaruh langsung atau menimbulkan pengaruh yang berarti

bagi masyarakat. Sebagai contoh, suatu proses industrialisasi pada masyarakat agraris,

merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat. Berbagai

lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terpengaruh olehnya seperti dalam hal hubungan

kerja, sistem kepemilikan tanah, hubungan-hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat,

dan seterusnya.

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

6565

6565

65

c.c.

c.c.

c.

Berdasarkan Ada Tidaknya Perencanaan Perubahan

Berdasarkan Ada Tidaknya Perencanaan Perubahan

Berdasarkan Ada Tidaknya Perencanaan Perubahan

Berdasarkan Ada Tidaknya Perencanaan Perubahan

Berdasarkan Ada Tidaknya Perencanaan Perubahan

1)

Perubahan yang Dikehendaki (

Intended-Change

) atau Perubahan yang Direncanakan

(

Planned-Change

)

Perubahan yang dikehendaki sudah diperkirakan atau

direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang

hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan

agent of change

, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang

mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin

satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Agent of

change

memimpin masyarakat dalam mengubah sistem

sosial.

Dalam melaksanakan hal itu

agent of change

langsung tersangkut dalam tekanan-tekanan

untuk mengadakan perubahan, bahkan mungkin menyebabkan perubahan-perubahan pula

pada lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.

Suatu perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan, selalu berada di bawah

pengendalian serta pengawasan

agent of change

tersebut. Cara-cara untuk mempengaruhi

masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan

social

engineering

atau sering pula dinamakan

social planning

.

2

)

Perubahan-Perubahan Sosial yang Tidak Dikehendaki (

Unintended-Change

) atau

Perubahan yang Tidak Direncanakan (

Unplanned-Change

)

Perubahan ini terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan

pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan

oleh masyarakat. Seringkali terjadi perubahan yang dikehendaki bekerja sama dengan

perubahan yang tidak dikehendaki dan kedua proses tersebut saling mempengaruhi.

5.5.

5.5.

5.

Pola Perubahan

Pola Perubahan

Pola Perubahan

Pola Perubahan

Pola Perubahan

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat mempunyai pola yang berbeda-beda. Pola-

pola itu adalah sebagai berikut.

a.

Pola drastis

,

terjadi hanya sekali, misalnya revolusi, kemerdekaan, dan reformasi.

b.

Pola bergelombang, yaitu perubahan yang selalu timbul tetapi segera terjadi

keseimbangan kembali, seperti perubahan gerak konjungtur dalam proses ekonomi,

perubahan sistem politik, perubahan di bidang mode.

c.

Pola perubahan kumulatif, merupakan gangguan keseimbangan berkali-kali yang

menghasilkan perubahan baru, baik membawa kemajuan maupun membawa

kemunduran.

Bentuklah kelompok beranggotakan tiga atau empat orang untuk mengerjakan tugas

berikut. Amatilah perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sekitar tempat

tinggalmu, kemudian kelompokkan mana yang termasuk perubahan sosial, mana

yang termasuk perubahan budaya! Analisislah dengan cermat dan beri penjelasan

yang tepat. Buatlah laporannya dan presentasikan di depan kelas.

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4

Gambar 5.4 Demonstrasi menuntut

adanya perubahan

Sumber: http//id.wikipedia.org

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

6666

6666

66

1.1.

1.1.

1.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Faktor penyebab perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang

berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor internal) dan faktor yang bersumber dari

luar masyarakat (faktor eksternal).

a.a.

a.a.

a.

Faktor Internal

Faktor Internal

Faktor Internal

Faktor Internal

Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yaitu

sebagai berikut.

1)1)

1)1)

1)

Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan dalam

struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga

sistem hak milik atas tanah mengalami perubahan-perubahan. Orang mengenal hak milik

individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan selanjutnya, yang sebelumnya

tidak dikenal.

Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan karena berpindahnya penduduk dari

desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain (misalnya transmigrasi). Perpindahan penduduk

tersebut mungkin mengakibatkan kekosongan, misalnya dalam bidang pembagian kerja,

stratifikasi sosial dan selanjutnya, yang mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan.

2)2)

2)2)

2)

Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan-Penemuan Baru

Adanya penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya

perubahan. Proses penemuan baru disebut inovasi. Penemuan

baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan

dibedakan menjadi dua, yaitu

discovery

dan

invention

.

Discovery

adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan

yang baru, baik yang berupa suatu alat baru, ataupun yang

berupa suatu ide yang baru, yang diciptakan oleh seorang

individu atau suatu rangkaian ciptaan-ciptaan dari individu-

individu dalam masyarakat yang bersangkutan.

Invention

adalah penemuan baru yang sudah diakui,

diterima, serta diterapkan oleh masyarakat.

Sehingga discov-

ery baru menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui,

menerima serta menerapkan penemuan baru itu.

Faktor pendorong bagi individu-individu untuk mencari penemuan-penemuan baru

antara lain:

a)

kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaan,

b)

kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan,

c)

perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat

Di dalam setiap masyarakat tentu ada orang perorangan yang sadar akan adanya

kekurangan dalam kebudayaan masyarakatnya. Di antara orang-orang tersebut banyak yang

menerima kekurangan-kekurangan tersebut sebagai sesuatu hal yang memang harus diterima

saja. Orang lain mungkin tidak puas dengan keadaan itu, akan tetapi tidak mampu untuk

memperbaiki keadaan tersebut. Mereka inilah yang merupakan pencipta-pencipta hal-hal

yang baru tadi. Keinginan akan kualitas dari ahli-ahli dalam suatu masyarakat, juga

merupakan suatu pendorong bagi terciptanya penemuan-penemuan baru. Keinginan dari

para ahli tersebut untuk mempertinggi kualitas dari hasil-hasil karyanya merupakan

FF

FF

F

AKTORAKTOR

AKTORAKTOR

AKTOR

-F-F

-F-F

-F

AKTOR YAKTOR Y

AKTOR YAKTOR Y

AKTOR Y

ANG BERPERAN DAL

ANG BERPERAN DAL

ANG BERPERAN DAL

ANG BERPERAN DAL

ANG BERPERAN DAL

AM PERUBAHAN SOSIAL BUDA

AM PERUBAHAN SOSIAL BUDA

AM PERUBAHAN SOSIAL BUDA

AM PERUBAHAN SOSIAL BUDA

AM PERUBAHAN SOSIAL BUDA

YY

YY

Y

AA

AA

A

BB

BB

B

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5

Gambar 5.5 Penemuan mesin

uap dapat membawa perubahan

dalam masyarakat

Sumber: http//id.wikipedia.org

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

6767

6767

67

pendorong baginya untuk meneliti kemungkinan-kemungkinan dibuatnya ciptaan-ciptaan

yang baru. Seringkali bagi mereka yang telah menemukan hal-hal yang baru diberikan hadiah

atau tanda jasa atas jerih payahnya. Hal ini merupakan pendorong bagi mereka untuk lebih

giat lagi.

Di samping penemuan-penemuan baru di bidang unsur-unsur kebudayaan jasmaniah

atau kebendaan, terdapat pula penemuan-penemuan baru di bidang unsur-unsur kebudayaan

rohaniyah, misalnya adanya ideologi baru, aliran-aliran kepercayan yang baru, sistem hukum

yang baru, dan seterusnya.

Penemuan-penemuan baru yang oleh Ogburn dan Nimkoff dinamakan “social inven-

tion” adalah penciptaan pengelompokan dari individu-individu yang baru, atau penciptaan

adat-istiadat baru, maupun suatu perikelakuan sosial yang baru. Akan tetapi yang terpenting

adalah, akibatnya terhadap lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang kemudian berpengaruh

pada bidang-bidang kehidupan lainnya. Misalnya, dengan dikenalnya nasionalisme di In-

donesia pada awal abad ke 20 melalui mereka yang pernah mengalami pendidikan barat.

Timbullah gerakan-gerakan yang menginginkan kemerdekaan politik, gerakan-gerakan yang

kemudian menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang baru dikenal yaitu partai-

partai politik.

3)3)

3)3)

3)

Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (Konflik)

Pertentangan (Konflik)

Konflik berasal dari kata kerja Latin

configere

yang berarti saling memukul. Secara

sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa

juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan

menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya .

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu

interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik,

kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa

sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar

dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami

konflik antaranggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan

hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah

siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya,

integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Adanya pertentangan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan

sosial dan kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi antara orang perorangan, orang

perorangan dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Pertentangan antarkelompok mungkin terjadi antara generasi tua dengan generasi muda.

Pertentangan-pertentangan demikian itu kerapkali terjadi, apalagi pada masyarakat-

masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke tahap modern. Generasi

muda yang belum terbentuk kepribadiannya, lebih mudah untuk menerima unsur-unsur

kebudayaan asing (misalnya kebudayaan Barat) yang dalam beberapa hal mempunyai taraf

yang lebih tinggi. Keadaan tersebut dapat menimbulkan perubahan-perubahan tertentu dalam

masyarakat misalnya pergaulan yang lebih bebas antara wanita dengan laki-laki.

4)4)

4)4)

4)

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri

Perubahan dapat terjadi karena adanya pemberontakan oleh kekuatan-kekuatan dalam

masyarakat terhadap kondisi yang telah mapan. Sebagai contoh adalah adanya Revolusi

Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas bawah yang tertindas terhadap

kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenang-wenang.

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

6868

6868

68

Contoh lain adalah revolusi yang terjadi pada bulan Oktober 1917 di Rusia yang

menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan besar. Negara tersebut yang mula-mula

mempunyai bentuk kerajaan yang absolut, berubah menjadi diktator proletariat yang

didasarkan pada doktrin Marxisme. Segenap lembaga-lembaga kemasyarakatan, mulai dari

bentuk negara sampai keluarga batih mengalami perubahan-perubahan yang besar sampai

ke akar-akarnya.

b.b.

b.b.

b.

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat itu. Faktor

eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya adalah sebagai

berikut.

1)1)

1)1)

1)

Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia

Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya gempa bumi,

taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan bahwa masyarakat yang mendiami

daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat

tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri

dengan keadaan alam yang baru tersebut.

Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan pada

lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Suatu masyarakat yang mula-mula hidup sebagai

nelayan, kemudian meninggalkan tempat tinggalnya karena tempat tersebut dilanda tsu-

nami, mereka kemudian menetap di suatu daerah yang memungkinkan mereka untuk bertani.

Hal ini mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri masyarakat tadi, misalnya timbul

lembaga kemasyarakatan baru yaitu pertanian dan selanjutnya.

Kadang-kadang, sebab-sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik, disebabkan

oleh tindakan-tindakan dari warga-warga masyarakat itu sendiri. Misalnya karena

penggunaan tanah secara besar-besaran tanpa memperhitungkan lapisan-lapisan humus

tanah tersebut. Kegiatan pertambangan yang dilakukan dengan tidak disertai dengan

perhitungan yang matang seringkali menyebabkan bencana pada masyarakat disekitarnya.

Sebagai contoh kegiatan-kegiatan penambangan dengan resiko tinggi yang dilakukan dengan

pengeboran dalam, apalagi dilakukan di tengah-tengah pemukiman penduduk yang padat

akan beresiko terjadinya kebocoran maupun polusi. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan

masyarakat yang bersangkutan terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya untuk menetap

di wilayah yang lain karena merasa tidak nyaman dan terganggu kehidupannya sehari-

hari.

2)2)

2)2)

2)

Peperangan

Peperangan

Peperangan

Peperangan

Peperangan

Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

yang sangat besar baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakat.

Negara

yang menang perang biasanya akan memaksa negara yang kalah untuk tunduk dan takluk

menerima apa yang diinginkan oleh negara pemenang, termasuk juga menerima

kebudayaannya. Sebagai contoh negara Irak yang kalah perang menghadapi koalisi

pimpinan Amerika Serikat harus menerima ketentuan yang diputuskan oleh Amerika yaitu

memaksakan penerapan sistem demokrasi menggantikan sistem yang telah berlaku

sebelumnya.

3)3)

3)3)

3)

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat menyebabkan terjadinya

perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat,

mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal-balik, artinya masing-

masing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh

dari masyarakat yang lain itu. Namun apabila hubungan tersebut berjalan melalui alat-alat

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

6969

6969

69

komunikasi massa seperti radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, maka ada

kemungkinan pengaruh itu datangnya hanya dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat

yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut, sedangkan pihak lain hanya

menerima pengaruh itu dengan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pengaruh

kepada masyarakat lain yang mempengaruhinya itu.

Apabila pengaruh tersebut diterima tidak karena paksaan dari pihak yang

mempengaruhi, maka hasilnya di dalam ilmu ekonomi dinamakan

demonstration effect

. Proses

penerimaan pengaruh kebudayaannya, di dalam antropologi budaya dinamakan

akulturasi

.

Di dalam proses pertemuan kebudayaan tersebut, tidak selalu akan terjadi saling pengaruh-

mempengaruhi, kadangkala kedua kebudayaan tersebut yang seimbang tarafnya saling

menolak. Hal itu kemungkinan disebabkan karena dalam masa-masa yang lalu pernah terjadi

pertentangan fisik yang kemudian dilanjutkan dengan pertentangan-pertentangan nonfisik

antara kedua masyarakat tersebut. Keadaan semacam itu dinamakan

cultural animosity

.

Apabila dua kebudayaan bertemu, sedangkan salah satu kebudayaan dalam unsur-

unsur tertentu mempunyai taraf teknologi yang lebih tinggi maka mungkin terjadi proses

imitasi, mula-mula unsur-unsur tersebut ditambahkan pada kebudayaan asli, akan tetapi

lambat laun unsur-unsur kebudayaan aslinya yang diubah dan diganti oleh unsur-unsur

kebudayaan asing tersebut. Misalnya, orang-orang Indonesia dewasa ini, pada umumnya

memakai pakaian yang bercorak Barat, oleh karena lebih praktis. Jarang mereka memakai

pakaian tradisional, kecuali pada kesempatan-kesempatan tertentu misalnya pada upacara-

upacara resmi seperti perkawinan.

Dalam kaitannya dengan pengaruh kebudayaan masyarakat lain, dikenal istilah-istilah

sebagai berikut.

a)

Akulturasi (

cultural contact

), yaitu suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan

unsur-unsur kebudayaan asing, yang lambat laun unsur kebudayaan asing tersebut

melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri (asli), tetapi tidak menghilangkan

ciri kebudayaan lama.

Hal yang terjadi dalam akulturasi adalah sebagai berikut.

(1) Substitusi, yaitu unsur kebudayaan yang ada sebelumnya diganti, dengan

melibatkan perubahan struktural yang kecil sekali.

(2) Sinkretisme, unsur-unsur lama bercampur dengan yang baru dan membentuk

sebuah sistem baru.

(3) Adisi, unsur-unsur baru ditambahkan pada unsur yang lama.

(4) Dekulturasi, hilangnya bagian substansial sebuah kebudayaan.

(5) Orijinasi, tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhi kebutuhan situasi yang

berubah.

(6) Rejection (penolakan), perubahan yang sangat cepat sehingga sejumlah besar or-

ang tidak dapat menerimanya, menyebabkan penolakan, pemberontakan, gerakan

kebangkitan.

b)

Difusi, yaitu

penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain,

dari orang ke orang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.

Manusia dapat

menghimpun pengetahuan baru dari hasil penemuan-penemuan. Tipe difusi seperti

berikut.

(1)(1)

(1)(1)

(1)

Difusi intramasyaraka

Difusi intramasyaraka

Difusi intramasyaraka

Difusi intramasyaraka

Difusi intramasyarakat

(a) Pengakuan bahwa penemuan baru bermanfaat bagi masyarakat

(b) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang mempengaruhi (untuk diterima/ditolak)

(c) Unsur berlawanan dengan fungsi unsur lama, akan ditolak

(d) Kedudukan penemu unsur baru ikut menentukan penerimaan

(e) Ada tidaknya batasan dari pemerintah

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

7070

7070

70

(2)(2)

(2)(2)

(2)

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

Difusi antarmasyarakat dipengaruhi oleh:

(a) kontak antarmasyarakat tersebut,

(b) kemampuan mendemonstrasikan,

(c) kegunaan,

(d) menyaingi unsur lama/mendukung,

(e) peran penemu dan penyebarannya,

(f)

pemaksaan.

c)

Penetrasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga

merusak kebudayaan lama yang didatangi. Apabila kebudayaan baru seimbang dengan

kebudayaan setempat, masing-masing kebudayaan hampir tidak mengalami perubahan

atau tidak saling mempengaruhi, yang disebut hubungan simbiotik.

d)

Invasi, yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat

dengan cara peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.

e)

Asimilasi, yaitu proses penyesuaian (seseorang/kelompok orang asing) terhadap

kebudayaan setempat. Dengan asimilasi, kedua kelompok baik asli maupun pendatang

lebur dalam satu kesatuan kebudayaan. Penyebab asimilasi antara lain: toleransi, rasa

simpati, kesamaan kepentingan, dan perkawinan.

f)

Hibridisasi, yaitu perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran

antara orang asing dengan penduduk setempat.

g)

Milenarisme, yaitu salah satu. bentuk kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan

masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial

yang rendah.

h)

Adaptasi, yaitu proses interaksi antara perubahan yang ditimbulkan oleh organisme

pada lingkungannya dan perubahan yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme

(penyesuaian dua arah).

i)

Imitasi, yaitu proses peniruan kebudayaan lain tanpa mengubah kebudayaan yang

ditiru.

1. Pilihlah suatu kasus yang ada di daerahmu!

2. Telaah kasus tersebut dan carilah sebab-sebab mengapa kasus itu terjadi!

3. Carilah faktor pendorong dan faktor penghambat terjadinya kasus tersebut!

4. Jelaskan aspek positif dan negatif dari kasus tersebut!

5. Tulislah dalam bentuk laporan!

2.2.

2.2.

2.

FF

FF

F

aktoraktor

aktoraktor

aktor

-faktor yang Mempengar

-faktor yang Mempengar

-faktor yang Mempengar

-faktor yang Mempengar

-faktor yang Mempengar

uhi Puhi P

uhi Puhi P

uhi P

erer

erer

er

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

a.a.

a.a.

a.

Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-Faktor yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan adalah sebagai berikut.

1)

Kontak dengan Kebudayaan Lain

Kontak dengan kebudayaan lain akan mendorong terjadinya perubahan, karena unsur-

unsur kebudayaan tersebut akan saling menyebar dari masyarakat satu ke masyarakat

lainnya. Peristiwa itu disebut

difusi

, yaitu suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan

dari orang perorangan kepada orang perorangan lain, dan dari satu masyarakat ke

masyarakat lain.

Kegiatan Individu

Kegiatan Individu

Kegiatan Individu

Kegiatan Individu

Kegiatan Individu

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

7171

7171

71

Antara difusi dan akulturasi terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah

bahwa kedua proses tersebut memerlukan adanya suatu kontak. Tanpa suatu kontak tersebut

tidak mungkin kedua proses tersebut berlangsung. Akan tetapi dalam proses difusi

berlangsungnya kontak tersebut tidak perlu ada secara langsung dan kontinu, sedangkan

akulturasi memerlukan hubungan yang dekat, langsung, serta kontinu (ada kesinambungan).

Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi tersebut

memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan, yang seringkali memerlukan

perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan atau bahkan penggantian

lembaga-lembaga kemasyarakatan lama dengan yang baru.

2)

Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara objektif, yang akan dapat

memberikan kemampuan baginya untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan

dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Pendidikan memberikan suatu

nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-

hal yang baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah.

3)

Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan-Keinginan untuk Maju

Masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan

penemuan-penemuan baru apabila memiliki sikap menghargai hasil karya orang lain dan

memiliki keinginan untuk maju.

4)

Toleransi terhadap Perbuatan-Perbuatan yang Menyimpang (Deviation) yang Bukan

merupakan Delik

Artinya apabila masyarakat menerima suatu bentuk tindakan yang berbeda dari

kebiasaan masyarakat yang perbuatan tersebut bukan berupa kejahatan.

5)

Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat (Open Stratification)

Sistem yang terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti

memberi kesempatan bagi orang-perorangan untuk maju atas dasar kemampuan-

kemampuannya. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan

indentifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status yang lebih tinggi.

6)

Penduduk yang Heterogen

Masyarakat-masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai

latar belakang kebudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, ideologi yang berbeda dan

seterusnya, mempermudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang menyebabkan

kegoncangan-kegoncangan. Keadaan tersebut merupakan pendorong bagi terjadinya

perubahan-perubahan dalam masyarakat.

7)

Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

Keadaan ini apabila telah terjadi dalam waktu yang lama, serta masyarakat mengalami

tekanan-tekanan dan kekecewaan, dapat menyebabkan timbulnya suatu revolusi dalam

masyarakat tersebut.

8)

Orientasi ke Masa Depan

9)

Nilai bahwa Manusia Harus Senantiasa Berusaha untuk Memperbaiki Hidupnya.

b.b.

b.b.

b.

Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang Menghalangi Terjadinya Perubahan

Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan-perubahan (

resistance to change

)

antara lain sebagai berikut.

1)

Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat-Masyarakat Lain

Kehidupan yang terasing dari masyarakat menyebabkan masyarakat tersebut tidak

mengetahui perkembangan-perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang

mungkin akan memperkaya kebudayaannya sendiri. Hal itu juga menyebabkan para warga

masyarakat terkungkung pola-pola pemikirannya oleh tradisi.

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

7272

7272

72

2)

Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Hal ini mungkin disebabkan oleh karena hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup

atau mungkin karena lama dijajah oleh masyarakat lain.

3)

Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional

Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi dari masa lampau serta anggapan

bahwa tradisi tersebut secara mutlak tak dapat diubah, menghambat jalannya proses

perubahan. Keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila golongan konservatif yang

berkuasa dalam masyarakat yang bersangkutan.

4)

Adanya Kepentingan-Kepentingan yang Telah Tertanam Sangat Kuat (Vested Interests)

Dalam masyarakat terdapat kelompok sosial tertentu yang dianggap lebih tinggi. Mereka

menikmati posisi itu dan berusaha mempertahankannya sehingga menutup diri dengan

perubahan-perubahan.

5)

Rasa Takut Akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan

Unsur-unsur dari luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi kebudayaan dan

menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek-aspek tertentu dari masyarakat.

6)

Prasangka terhadap Hal-hal yang Baru atau Asing atau Sikap yang Tertutup.

Sikap yang demikian banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang pernah

dijajah. Masyarakat-masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, mencurigai

sesuatu yang berasal dari negara-negara Barat, oleh karena mereka tidak mudah lupa pada

pengalaman-pengalaman pahit selama penjajahan. Karena kebetulan unsur-unsur baru

kebanyakan berasal dari negara-negara Barat, maka prasangka tetap ada karena

kekhawatiran bahwa melalui unsur-unsur tersebut penjajahan akan masuk lagi.

7)

Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis.

Setiap usaha mengadakan perubahan-perubahan pada unsur-unsur kebudayaan

rohaniah, biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat

yang merupakan dasar integrasi masyarakat tersebut.

8)

Adat atau Kebiasaan.

Adat istiadat yang dipegang teguh kadang akan menghambat adanya perubahan-

perubahan.

9)

Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Buatlah kelompok kerja yang terdiri atas 4 – 5 anak!

Selesaikan permasalahan berikut ini secara kelompok!

1. Perkembangan informasi dari media masa saat ini sangat pesat, sehingga

mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat. Apa saja perubahan sosial

budaya yang disebabkan oleh media masa ini? Diskusikan dengan temanmu!

2. Gempa bumi di Yogyakarta, Tsunami di Pangandaran, maupun Tsunami di Aceh

menimbulkan perubahan. Apa saja perubahan sosial budaya yang terjadi? Carilah

informasinya dari media cetak maupun elektronik!

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Kegiatan Kelompok

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

7373

7373

73

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai orang-orang yang sukses karena bisa

memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Petani menggunakan mesin modern (traktor)

untuk mempercepat pengolahan tanahnya. Pengusaha surat kabar dengan cepat bisa

mendistribusikan korannya pada daerah yang lebih luas dengan cara cetak jarak jauh. Anak-

anak sekolah dalam belajar sudah memanfaatkan media internet untuk mencari materi

pelajaran ataupun soal-soal yang membantu dalam proses belajarnya. Namun demikian

ada juga sebagian orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi dengan cara yang salah.

Media internet digunakan untuk memfitnah orang dengan cara menyebarkan foto-foto yang

direkayasa guna menjatuhkan nama baik seseorang. Anak-anak mencari situs-situs porno

yang bisa merusak moral. Bagaimanakah seharusnya kita dalam menyikapi perubahan sosial

dan kebudayaan

Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan

ketidakseimbangan atau ketidakselarasan di antara unsur-unsur sosial dan budaya dalam

masyarakat. Ketidakserasian ini terjadi karena sebab-sebab berikut.

1.

Perubahan suatu unsur sosial budaya tidak dapat diikuti penyesuaiannya oleh unsur-

unsur sosial dan budaya yang lain.

2.

Laju perubahan di antara unsur-unsur sosial budaya tidak selalu seimbang antara satu

dan yang lain. Ada unsur yang berubah dengan cepat, tetapi ada unsur-unsur yang

berubah dengan laju yang lambat. Keadaan yang demikian dinamakan

cultural lag

(ketimpangan budaya)

3.

Adanya perubahan sosial budaya yang berlangsung yang menimbulkan keterkejutan

di kalangan masyarakat. Keterkejutan akan adanya perubahan sosial budaya yang cepat

ini dinamakan

cultural shock

.

1.1.

1.1.

1.

Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Pengaruh Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya dapat menimbulkan dampak positif dan negatif.

a.a.

a.a.

a.

Dampak Positif

Dampak Positif

Dampak Positif

Dampak Positif

Dampak Positif

1)

Kemajuan ilmu pengetahuan

2)

Kebutuhan mudah terpenuhi

3)

Pola pikir yang lebih maju

b.b.

b.b.

b.

Dampak negatif

Dampak negatif

Dampak negatif

Dampak negatif

Dampak negatif

1)

Dekadensi Moral

Dekadensi moral adalah menurun atau merosotnya moral seseorang yang ditunjukkan

dari perilakunya yang bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Biasanya perilaku orang tersebut merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Beberapa contoh

yang termasuk dekadensi moral adalah perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja maupun

orang tua, prostitusi, perselingkuhan dan lain-lain.

2)

Kriminalitas

Donald R. Gressey

Donald R. Gressey

Donald R. Gressey

Donald R. Gressey

Donald R. Gressey berpendapat bahwa kriminilitas adalah suatu kondisi dan proses

sosial yang menghasilkan perilaku lain. Kriminalitas merupakan tindakan yang melanggar

norma hukum dan menyakitkan orang lain secara langsung. Beberapa contoh yang termasuk

tindak kriminalitas antara lain korupsi, pencurian, penodongan, pemerkosaan, dan

pembunuhan.

AKIBAAKIBA

AKIBAAKIBA

AKIBA

T ADANYT ADANY

T ADANYT ADANY

T ADANY

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

A PERUBAHAN SOSIAL BUDA

YY

YY

Y

A TERHADAP PERIL

A TERHADAP PERIL

A TERHADAP PERIL

A TERHADAP PERIL

A TERHADAP PERIL

AKUAKU

AKUAKU

AKU

MASYMASY

MASYMASY

MASY

ARAKAARAKA

ARAKAARAKA

ARAKA

TT

TT

T

CC

CC

C

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

7474

7474

74

3)

Aksi Protes dan Demonstrasi

Demonstrasi adalah gerakan protes yang dilakukan

sekumpulan orang di hadapan umum. Demonstrasi biasanya

dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut

atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak.

Aksi protes merupakan gerakan atau tindakan yang

dilakukan secara perorangan atau untuk menyampaikan

pernyataan tidak setuju yang oleh sebagian besar orang

dilancarkan melalui kecaman yang pedas. Demonstrasi

umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang

menentang kebijakan pemerintah/para buruh yang tidak

puas dengan perlakuan majikannya. Namun demonstrasi juga dilakukan oleh kelompok-

kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.

Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda. Hal ini

dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.

Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan Orde

Baru pada tahun 1998, di mana unjuk rasa menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara

tersebut. Unjuk rasa terjadi hampir setiap hari di berbagai bagian di Indonesia, khususnya

Jakarta.

4)

Konsumerisme

Konsumerisme adalah pandangan yang diikuti dengan tindakan atau perbuatan

penggunaan barang dan jasa secara berlebihan. Pembelian barang-barang yang bukan

kebutuhan pokok dan sifatnya hanya tersier jika dilakukan secara berlebihan dikategorikan

konsumerisme.

2.2.

2.2.

2.

Tipe-Tipe-

Tipe-Tipe-

Tipe-

Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi P

Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi P

Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi P

Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi P

Tipe Masyarakat Dalam Menyikapi P

erer

erer

er

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

ubahan Sosial Budaya

Adanya keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat (

social equilibrium

) merupakan

keadaan yang diidam-idamkan dalam setiap masyarakat. Dengan keseimbangan dalam

masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan di mana lembaga-lembaga kemasyarakatan

yang pokok dari masyarakat benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan

demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya suatu ketenteraman, oleh

karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai. Setiap kali terjadi

suatu gangguan terhadap keadaan keseimbangan tersebut, maka masyarakat dapat

menolaknya atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud

untuk menerima suatu unsur yang baru. Akan tetapi, kadang-kadang unsur baru tersebut

dipaksakan masuknya oleh suatu kekuatan. Apabila masyarakat tidak dapat menolaknya,

oleh karena masuknya unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya

tetap ada, akan tetapi sifatnya dangkal dan hanya terbatas pada bentuk luarnya. Norma-

norma dan nilai-nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya, dan dapat berfungsi secara

wajar. Perubahan sosial dan budaya beserta pengaruhnya merupakan hal yang tidak dapat

dihindarkan. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, setiap masyarakat

dapat dipastikan mengalami perubahan-perubahan. Sehubungan dengan hal ini, yang lebih

penting adalah bagaimana menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya.

Perubahan sosial dan budaya menuntut adanya penyesuaian atau adaptasi baru di

antara unsur-unsur sosial budaya yang ada dalam masyarakat dan keselarasan hubungan

di antara unsur-unsur tersebut agar tetap terjaga. Kemampuan melakukan adaptasi ini sangat

penting artinya bagi kelangsungan hidup dan keutuhan sosial. Jika adaptasi terhadap

keadaan baru akibat perubahan tidak dapat berlangsung, yang terjadi dalam masyarakat

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6

Gambar 5.6 Suasana aksi protes

Sumber: www.edukasi,net

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

7575

7575

75

adalah disorganisasi sosial atau ketidakteraturan sosial. Anggota masyarakat merasakan

kesulitan menyesuaikan diri dengan tujuan-tujuan hidup bermasyarakat. Disorganisasi

sosial ini apabila dibiarkan akan mengakibatkan terjadinya disintegrasi atau perpecahan

sosial. Terjadinya disintegrasi sosial dalam masyarakat sering ditandai gejala awal sebagai

berikut.

a.

Tidak adanya persamaan pandangan di antara para anggota masyarakat mengenai

tujuan yang dijadikan pedoman atau pegangan hidup bermasyarakat.

b.

Norma-norma sosial dalam masyarakat tidak dapat berfungsi sebagai alat pengendalian

sosial, bahkan sering terjadi pertentangan di antara norma-norma yang ada dalam

masyarakat.

c.

Para anggota masyrakat merasakan kesulitan untuk menyesuaikan dirinya dengan

norma-norma dan tujuan masyarakat.

d.

Timbul pertentangan atau konflik di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat yang

dapat berlanjut kepada terjadinya perpecahan sosial.

Adakalanya unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan dan secara bersamaan

mempengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada warga-

warga masyarakat. Hal itu berarti suatu gangguan yang kontinu terhadap keseimbangan

dalam masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan serta

kekecewaan-kekecewaan di antara para warga masyarakat, tidak mempunyai saluran ke

arah suatu pemecahan atau penyelesaian.

Apabila ketidakseimbangan tersebut dapat dipulihkan kembali, setelah terjadi suatu

perubahan, maka keadaan tersebut dinamakan suatu penyesuaian (

adjustment

) bila sebaliknya

yang terjadi, maka keadaan tersebut dinamakan ketidaksesuaian sosial (

maladjustment

) yang

mungkin mengakibatkan terjadinya anomie, yaitu tidak terdapatnya norma-norma yang

dapat dijadikan pedoman hidup dalam masyarakat. Anomie sering terjadi pada masa-masa

transisi atau perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain. Misalnya pergantian orde dalam

kehidupan politik atau pemerintahan.

Dengan demikian, dalam perubahan sosial budaya, kita mengenal adanya istilah

organisasi, disorganisasi, dan reorganisasi. Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-

bagian yang merupakan bagian dari satu kebulatan, yang sesuai dengan fungsinya masing-

masing. Disorganisasi atau disintegrasi adalah proses berpudarnya norma-norma dan nilai-

nilai dalam masyarakat, disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam

lembaga-lembaga kemasyarakatan. Reorganisasi atau reintegrasi adalah proses pembentukan

norma-norma dan nilai-nilai yang baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga

kemasyarakatan yang mengalami perubahan-perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila

norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga (institutionalized) dalam diri warga-

warga masyarakat.

Saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam masyarakat pada

umumnya adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi,

pendidikan, agama rekreasi, dan lain-lain. Lembaga kemasyarakatan mana yang merupakan

titik tolak, tergantung pada “cultural focus” masyarakat pada suatu masa yang tertentu,

yaitu yang menjadi pusat perhatian masyarakat.

Menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya, maka sikap kita yang tepat adalah:

a.

bersikap selektif dalam menerima pengaruh budaya lain,

b.

berpikir yang ilmiah terhadap perubahan,

c.

mendorong perubahan tersebut ke arah yang lebih baik,

d.

menerima perubahan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

umat manusia.

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

7676

7676

76

Perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola

perilaku individu diantara kelompoknya disebut

perubahan sosial

perubahan sosial

perubahan sosial

perubahan sosial

perubahan sosial

.

Perubahan dalam sistem ide yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan

dalam masyarakat bersangkutan disebut

perubahan kebudayaan

perubahan kebudayaan

perubahan kebudayaan

perubahan kebudayaan

perubahan kebudayaan

.

Perubahan sosial budaya dalam masyarakat berdasarkan bentuknya dapat berupa

perubahan yang terjadi secara lambat (Evolusi), perubahan yang terjadi secara cepat

(Revolusi), perubahan yang berpengaruh kecil, perubahan yang berpengaruh besar,

perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

Berdasarkan polanya, perubahan sosial budaya dapat bersifat drastis, bergelombang

dan perubahan kumulatif.

Faktor penyebab perubahan sosial budaya dalam masyarakat.

1. Faktor internal, meliputi:

a. bertambah atau berkurangnya penduduk

b. penemuan-penemuan baru (discovery dan invention)

c. pertentangan (conflict)

d. terjadinya pemberontakan atau revolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri

2. Faktor ekternal, meliputi:

a. lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia (banjir, gunung meletus)

b. peperangan

c. pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan sosial budaya dalam

masyarakat.

1. Faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan, meliputi:

a. Kontak dengan kebudayaan lain

c. Sistem pendidikan formal yang maju

d. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.

e. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang

bukan merupakan delik Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat (open

stratification).

f. Penduduk yang heterogen.

g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

h. Orientasi ke masa depan

i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya.

2. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan.

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam sangat kuat.

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang tertutup.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

h. Adat atau kebiasaan.

i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki

Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat dapat menimbulkan

ketidakseimbangan atau ketidakselarasan di antara unsur-unsur sosial dan budaya

dalam masyarakat.

RangkumanRangkuman

RangkumanRangkuman

Rangkuman

Bab 5 Perubahan Sosial Budaya

7777

7777

77

Modernisasi merupakan suatu bentuk perubahan sosial dan kebudayaan, yang biasanya

merupakan perubahan yang terarah, yang didasarkan pada suatu perencanaan sosial,

bertujuan untuk memperbaiki nasib manusia.

Modernisasi dapat terwujud apabila anggota masyarakat memiliki ciri-ciri:

1. Sikap terbuka pada perubahan

5. Percaya diri

2. Mau menerima hal yang baru

6. Percaya manfaat ilmu dan teknologi

3. Menghargai waktu

7. Memiliki perencanaan

4. Orientasi ke masa depan

Dampak positif perubahan sosial budaya antara lain:

1. Kemajuan ilmu pengetahuan

2. Kebutuhan mudah terpenuhi

3. Pola pikir yang lebih maju

Dampak negatif perubahan sosial budaya antara lain:

1. dekadensi moral

3. aksi protes dan demonstrasi

2. kriminalitas

4. ko

nsumerisme

Cara menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya.

1. Bersikap selektif dalam menerima pengaruh budaya lain,

2. berpikir yang ilmiah terhadap perubahan,

3. Mendorong perubahan tersebut ke arah yang lebih baik,

4. Menerima perubahan yang mengarah pada peningkatan taraf hidup dan

kesejahteraan umat manusia.

I.I.

I.I.

I.

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1.

Adanya kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam kebudayaan

merupakan ... .

a. ancaman terhadap adanya perubahan

b. penghambat adanya perubahan

c.

pihak yang dapat menghalangi terjadinya perubahan

d. pendorong bagi individu untuk mencari penemuan-penemuan baru

2.

Perubahan akan cenderung lebih sukses apabila ... .

a. dimulai dengan paksaan

b. menimbulkan ketegangan

c.

dimulai dengan pertukaran pikiran antar warga

d. perubahan menimbulkan terganggunya keseimbangan sosial

3.

Masyarakat yang mudah menerima perubahan, antara lain adalah masyarakat yang ....

a. tidak ada kontak dengan kebudayaan lain

b. pendidikan belum maju

c.

berorientasi kepada masa lalu

d. penduduk heterogen

4.

Orang dapat menolak perubahan karena ... .

a. mereka paham betul akan perubahan tersebut

b. perubahan itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada

c.

khawatir akan risiko yang dialaminya apabila terjadi perubahan

d. perubahan itu diterima oleh para pelopor perubahan

EvaluasiEvaluasi

EvaluasiEvaluasi

Evaluasi

IPS Terpadu SMP dan MTS Kelas IX

7878

7878

78

5.

Perhatikan data berikut ini!

1)

Hubungan didasarkan kekeluargaan

5) Pendidikan

formal tinggi

2)

Tertutup dengan masyarakat lain

6) Mendasarkan

hukum tertulis

3)

Memanfaatkan IPTEK untuk kesejahteraan

7) Ekonomi pasar

4)

Profesional

8) Sikap menerima perubahan

Ciri masyarakat modern ditunjukkan pernyataan ....

a. 1, 2, 3, 4, 5, 6

c.

2, 4, 5, 6, 7, 8

b. 1, 3, 4, 6, 7, 8

d. 3, 4, 5, 6, 7, 8

6.

Keadaan yang diidam-idamkan dalam setiap masyarakat adalah adanya ....

a. disorganisasi dalam masyarakat

b. adanya perubahan terus menerus yang tidak dapat terkontrol

c.

keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat

d. konflik yang terjadi di antara anggota masyarakat

7.

Menyikapi pengaruh perubahan sosial budaya, maka sikap kita harus ....

a. bersikap menerima seluruh pengaruh budaya lain

b. mencurigai terhadap perubahan

c.

mendorong perubahan tersebut ke arah yang lebih baik

d. menolak adanya perubahan

8.

Masyarakat di daerah yang terjadi bencana terpaksa harus meninggalkan daerah tempat

tinggalnya dan menempati daerah baru sehingga mengalami berbagai perubahan. Faktor

yang menyebabkan perubahan ini adalah ... .

a. penemuan baru

c.

perubahan aspek demografik

b. pemberontakan

d. perubahan lingkungan alam

9.

Masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat dikatakan sebagai

masyarakat ....

a. statis

c.

labil

b. dinamis

d. stagnant

10. Apabila kontak kebudayaan terjadi di antara masyarakat yang berbeda taraf

kebudayaannya, maka jalannya pengaruh akan ....

a. bersifat timbal-balik

b. datang dari masyarakat yang taraf kebudayaannya lebih tinggi

c.

datang dari masyarakat yang taraf kebudayaannya lebih rendah

d. ditolak oleh masyarakat yang taraf kebudayaannya lebih rendah

B.B.

B.B.

B.

Jawablah dengan jelas dan benar!

Jawablah dengan jelas dan benar!

Jawablah dengan jelas dan benar!

Jawablah dengan jelas dan benar!

Jawablah dengan jelas dan benar!

1.

Mengapa suatu masyarakat menolak perubahan?

2.

Jelaskan tentang disintegrasi sosial!

3.

Bagaimana upaya kita untuk menghindari dampak negatif budaya asing?

4.

Jelaskan tentang sifat-sifat perubahan!

5.

Sebutkan faktor internal dan eksternal penyebab perubahan sosial budaya!